Ra masih berdiri mematung, menyandarkan tubuhnya yang lelah pada tiang pancang jembatan yang melintang di atas Sungai Ciliwung. Menatap langit yang mulai bergerak senja, ada semburat merah tembaga di ufuk Barat. Melepas safety belt yang melingkar di pinggangnya, mengambil sebotol air mineral lalu meneguknya perlahan.Wajahnya berkilat di timpa sinar matahari yang mulai redup.
“Sudah kamu putuskan ?”
Dean bertanya sambil lalu, tanpa menatap ke arah Rana.
Ra menggeleng. Menggulung lengan bajunya sampai ke siku.
“Trus..?”
tanya Dean lagi, Dean mengambil sapu tangan yang sudah kucel dari dalam saku wearpacknya membersihkan percikan oli di wajahnya yang keras.
“Ya…it’s nevermind” kata Rana enteng.
Friday, 24 October 2008
DAISY
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment