Sesekali lepaskan penat dengan mencoba berdiam diri. Lepaskan pikiran kita tentang rutinitas, tentang sesuatu yang mestinya kita lakukan, tentang sesuatu yang "sebaiknya" kita kerjakan. Tentang pekerjaan yang terasa "membebani" jika kita masih pada tahapan berfikir bahwa pekerjaan adalah beban yang harus kita lakukan. Jika pekerjaan sudah menjadi kebutuhan secara batiniah, selesaikan saja membaca sampai di sini. Ini tak akan berarti apa - apa bagi anda yang memenuhi kriteria kedua. Sejenak saja, cobalah merenung, menelusuri dunia maya dalam alam pikiran kita. Memahamkan diri bahwa lebih dari 84% aktifitas kita adalah berfikir untuk orang lain. Bergunjing tentang orang lain, membicarakan orang lain, kalau mau diperhalus maksudnya, "mengkitakan" orang lain. Melihat orang lain sebagai kita, kemudian menjustifikasi bahwa pemahaman orang lain harus sama dengan pemahaman kita. Bukankah demikian adanya? Begitu besar porsi alam pikiran kita untuk orang lain, Kalau boleh disebutkan dalam hitungan prosentase mungkin sisanya yang 16% adalah porsi kita untuk memikirkan diri sendiri. Padahal kita terlahir sebagai mahluk dengan ego dalam porsi besar. (Kalau hal ini dicermati dari paham individualisme). Bukankah ironis, ketika kita hidup dengan prosentase yang begitu besar untuk orang lain sedangkan tanggung jawab terhadap diri sendiri menjadi semakin kecil? Coba sesekali renungkan saja, lepaskan penat hari ini dengan berpikir sedikit berbeda.
No comments:
Post a Comment