Menjadi diri sendiri terkadang tidak semudah yang kita bayangkan, bahkan mungkin secara tidak sadar kita tak pernah tahu secara utuh siapa diri kita sebenarnya. Coba merenung sejenak mencoba untuk berfikir bersih. Caranya adalah dengan melihat jauh ke dalam diri, melihat diri kita dalam dua dimensi, positif dan negatif. Sisi baik dan buruk yang kita punya. Sulit mengakui bahwa kita lebih buruk dari yang lain, sulit mencoba untuk berfikir layaknya orang lain berfikir tentang kita. Meredifinisi sesuatu yang kita anggap tepat ternyata tidak begitu adanya bagi orang lain. Menjadi diri sendiri tidak semudah yang kita bayangkan, tentu saja jika kita pernah berfikir bahwa kita telah menemukan jatidiri kita. Siapa diri kita sebenarnya, setiap tindakan adalah cerminan diri. Citra terbentuk dari apa yang kita lakukan. Hal buruk muncul ketika kebaikan itu ada. Harus ada pembanding, harus ada sesuatu yang dikomparasikan, melihat sesuatu dari kacamata yang lain. Itu kuncinya, melihat kebaikan kita, sisi positif kita, dari kekurangan kita. Dengan begitu kita selalu termotivasi untuk menjadi lebih baik, tiap hari adalah belajar (Haryanto: 2008, Pulang). Jadi jika hari ini masih melakukan kesalahan yang sama seperti kemarin, besok seharusnya tidak lagi, karena kita belajar dari hari ini. Begitu seterusnya. Bagaimana melihat diri kita secara utuh?
Seringkali bahkan orang lain lebih tahu tentang kita. Itu argumen yang sangat keliru! Yang seharusnya adalah kita yang lebih tahu diri kita seutuhnya, cobalah untuk mengkaji ulang. Menyebutkan secara perlahan menjelang kita terlelap tidur, tiga hal positif yang kita punya, tiga hal negatif yang kita punya. Setelah itu coba optimalkan hal positif dalam diri kita untuk menutup segala kekurangan yang kita miliki. Bukankah setiap orang terlahir dengan banyak kelebihan? Jadi jangan menjadi skeptis, ragu untuk melangkah karena kekurangan kita yang lebih terlihat. Melihatlah dari kacamata yang lain, sudut pandang yang lebih bisa memotivasi diri, dengan begitu kita akan menjadi diri kita sendiri dan tidak pernah menjadi orang lain, kelebihan adalah asset yang tak ternilai yang tentu saja Tuhan telah mempeta-petakannya buat kita. Jadikan kekurangan sebagai kewajaran, sesuatu yang setiap orang pasti memilikinya. Jangan memenjara diri dengan definisi-definisi yang keliru, hari ini mulailah menjadi diri sendiri. be yourself and goodluck!
No comments:
Post a Comment