Wednesday, 14 January 2009

Penjara Jiwa

Menepis segala kebencianku tentangmu, terasa seperti membenturkan kepala di tembok. Aku harus meyakinkan diri bahwa tak akan terasa sakit, kesakitan hanya rasa semu yang hadir jika aku menginginkannya, berharap bahwa semua itu ada dalam benakku. Melewati hari yang panjang dan melelahkan, membebani diri dengan perasaan yang terpenjara. Aku dihantui angkara. Membutakan berjuta mimpi yang membentuk bayangmu dalam penatku. Aku tak kuasa menepiskannya, meleburnya dalam genggaman emosi yang menghentak-hentak. Melewati ribuan sel di sekujur tubuh, mengalir bercampur peluh. Kebencianku berada di tapal batas. Menyatu dalam setiap desir alunan sukma yang menyentuh rongga birahi, menghempaskannya pada setiap detik waktu, pada ribuan noktah dalam lamunan yang mengiris perih. Menepis segala kebencianku tentangmu terasa seperti menahan dahaga. Mengeja pada setiap sudut pilu pada setiap desirnya. Aku tertunduk, lunglai, meronta dalam penjara jiwa.


No comments:

 
© Copyright by .  |  Template by Blogspot tutorial