Friday, 21 January 2011

GITARIS TERBAIK

Anda masih ingat daftar 100 gitaris terbaik sepanjang masa versi majalah Rolling Stone tahun 2003? Banyak yang mengkritik daftar itu subyektif karena menempatkan terlalu banyak gitaris Amerika Serikat, sekaligus tak memberikan tempat yang layak bagi gitaris-gitaris Inggris.
TIDAK mengherankan, majalah musik utama Inggris, Mojo, "membalas dendam" dengan menerbitkan daftar 50 gitaris terbaik di negeri asal The Beatles itu.Jika versi Rolling Stone menempatkan Jimi Hendrix di tempat teratas, maka Mojo edisi Agustus 2004 memilih Jimmy Page (eks Led Zeppelin) sebagai yang terbaik.

Di urutan kedua ada Jeff Beck, teman Page sejak kecil yang pernah sama-sama bermain untuk The Yardbirds. James Patrick Page lahir tahun 1944 di Middlesex, sedangkan Geoffrey Arnold Beck di Surrey-juga tempat kelahiran Eric Patrick Clapp, alias Eric Clapton, setahun kemudian.

Sejak kecil, Beck dan Page sama-sama terpengaruh oleh musik blues kulit hitam seperti Buddy Holly atau Chuck Berry. Setelah sama-sama pula magang di The Yardbirds, karier Beck melesat bersama Jeff Beck Group dan Page bersama Led Zeppelin yang akhirnya membubarkan diri tahun 1980.Sayangnya, Beck membubarkan sendiri bayinya sebelum tampil di Festival Woodstock (AS) tahun 1969. Setelah itu Beck sempat mencoba bangkit bersama trio jazz bernama Beck, Bogert & Appice, yang akhirnya rubuh lagi walaupun secara komersial cukup sukses.

Sejak Led Zeppelin bubar, Page berturut-turut bermain untuk The Firm, Coverdale/Page, Page & Plant, dan tur bersama dengan The Black Crowes. Tahun lalu Page mati-matian memproduksi CD dan DVD Led Zeppelin yang diambil dari potongan-potongan film konser dan pita-pita rekaman yang nyaris punah.

Tahun ini, Beck mendapatkan penghargaan Grammy untuk kategori Best Rock Instrumental berkat karyanya, Plan B, dari album bertajuk Jeff. Ia juga menyumbangkan permainan gitar untuk album Roger Waters dan Mick Jagger dan belum lama ini merebut penghargaan BAFTA di Inggris berkat music score sebuah film miniseri.

Menurut wartawan Mojo, Charles Murray, Page merupakan gitaris yang bertipe mampu memimpin bandnya sendiri, ikut menulis lagu, aktif menyumbangkan begitu banyak jasa pada proses rekaman dan produksi di studio, serta hidup relatif tenang dalam memasuki usianya yang ke-61.

Di usia yang sama itu, Beck tak kalah dibandingkan sahabatnya itu. Walaupun bukan tipe bandleader, Ia tetap dipandang sebagai jagoan yang memainkan gitar secara solois, yang tidak mau tergantung dari karya-karya orang lain.

Mereka berdua berteman sejak umur 13 tahun di Kota Epsom. Beck tertarik kepada musik ketika pada usia delapan tahun meminta ibunya agar dileskan piano klasik, sementara Page mengetahui gitar hanya karena ada seorang saudara keluarganya yang meninggalkan instrumen dawai itu di rumahnya.

"Ada seorang teman di sekolah yang menyuruh saya membawa gitar itu dan ia membantu saya memainkannya," ujar Page. Di saat hampir bersamaan, Beck mulai bosan berpiano dan beralih ke bunyi gitar setelah kakak perempuannya sering memainkan piringan hitam blues AS.

Adalah sang kakak yang mengenalkan Beck kepada Page. Di bus menuju sekolah, mereka bergitar sembari bersama-sama menyanyikan lagu-lagu blues. Beck bermodalkan gitar produksi industri rumah, sedangkan Page lebih menyukai merek Grazioso yang bentuknya mirip dengan gitar merek Futurama milik George Harrison, gitaris The Beatles.

Pada awalnya mereka bermain di acara-acara sekolah, hanya untuk membuat cewek terkesan. Namun, lama-kelamaan Page dan Beck mendalami gitar secara serius dan masing-masing membentuk band sendiri. Dan mereka berdua memasuki sekolah tinggi seni yang sama, membuat kontak mereka tak pernah terputus.

Setelah keluar-masuk di beberapa band, Beck akhirnya bergabung bersama The Yardbirds yang ketika itu memiliki jago gitar bernama Eric Clapton. Beck dan Clapton sering berada di studio bersama Page yang di tahun 1965 itu menjadi pemusik studio yang mengisi suara gitar untuk berbagai kalangan artis.

Kehebatan tiga gitaris top itu menjadi bahan gosip yang kadang kala membuat iri gitaris lain. Gitaris The Who, Pete Townshend, sempat menyebut Page dan Beck sebagai "dua gitaris bergaya yang berotak kecil". "Sebetulnya itu agak aneh karena saya pernah mengisi suara gitar pengiring untuk lagu The Who, I Can’t Explain," kata Page.

Page akhirnya bergabung bersama Beck di The Yardbirds sebagai pemain bas menggantikan Paul Samwell-Smith di tahun 1966. Meskipun begitu, kadang kala Page di panggung memainkan gitar melodi bersama Beck. Kombinasi dua melodi itulah yang melahirkan lagu blues klasik, Train Kept A-Rollin’.

Tak lama kemudian, Beck keluar dan membentuk The Jeff Beck Group yang vokalisnya adalah Rod Stewart. Page melanjutkan karier bersama The Yardbirds sampai akhirnya nasib supergroup itu semakin tidak jelas menyusul hengkangnya personel-personel lainnya.

Ketika The Jeff Beck Group merilis album Truth tahun 1968, Page baru saja selesai mengerjakan album Led Zeppelin 1. Tanpa sepengetahuan kedua sahabat itu, pada kedua album terdapat lagu You Shook Me karangan Muddy Waters, dengan versi yang berlainan.

"Saya sedang berada di Miami (AS) dan produser Led Zeppelin, Peter Grant, memasang PH (piringan hitam) Truth yang di dalamnya ada nomor You Shook Me. Tentu saja lagu itu berbeda dengan yang kami kerjakan di Led Zeppelin, itu benar-benar sebuah kebetulan yang aneh," kata Page. Selebihnya, Anda tahu sendiri bagaimana akhirnya Led Zeppelin meledakkan dunia!

SEPERTI Beck dan Page, Eric Clapton juga pernah memperkuat The Yardbirds. Ia keluar bulan Maret 1965 dengan meninggalkan nomor For Your Love yang sampai sekarang masih dikenang sebagai salah satu karya terbaik dia.

Sebelum menjadi gitaris Bluesbreakers yang dipimpin John Mayall bulan April 1965, Clapton sempat menghilang karena tidak tahan dengan "pemujaan" pada penggemar dia. Gitaris pendiam yang oleh sebagian kalangan dianggap sombong itu mulai mendapat julukan-julukan yang agak mendewakan seperti "Slowhand" atau bahkan "Clapton Is God".

Kalangan media massa juga sering kali membuat "persaingan" yang tidak sehat antara Clapton dengan Beck atau dengan Page. Meskipun ketiga gitaris wahid ini berorientasi kepada musik blues, para penggemar kurang menyukai warna musik Bluesbreakers yang dianggap terlalu fanatik dan kurang nge-pop.

Tahun 1967, Clapton menjadi pengaruh terbesar dalam pembuatan album Blues Breakers. "Apa yang saya lakukan ketika itu merupakan wujud dari rasa marah, frustrasi, dan kesombongan diri. Waktu itu saya yakin bahwa cuma saya sendiri yang tahu apa yang mesti kami lakukan. Saya menganggap orang lain hanya memanfaatkan saya," tutur Clapton.

Ketika masuk ke studio, Clapton memang langsung mengambil kendali dari Mayall. Clapton tidak segan memarahi yang lain, bahkan merendahkan kemampuan teman-temannya sendiri.

Untungnya, Mayall mau memahami sikap Clapton. "Ia orang baik, sudah seperti ayah saya sendiri. Asal tahu saja, saya menjadi seorang dewasa yang matang juga karena banyak dibantu oleh John," kata Clapton.

Tidak lama kemudian, Clapton keluar dan membentuk trio Cream bersama Jack Bruce (bas/vokal) dan Ginger Baker (drum). Kali ini bukan Clapton yang berubah menjadi orang sombong, ia bahkan sering menjadi wasit untuk melerai Bruce dan Baker yang tidak henti-hentinya bertengkar.

Setelah tak betah lagi bersama Cream, Clapton membentuk Blind Faith. Inilah supergroup yang hanya merilis satu album, Blind Faith, yang sampai kini dikenang sebagai album terbaik yang pernah dibuat oleh Clapton.

Blind Faith terdiri dari Clapton, Baker, Ric Grech (bas), dan Stevie Windwood (vokal/kibor). Karya terbaik album ini adalah Presence Of The Lord yang menyajikan permainan gitar Clapton yang tidak akan mampu ditandingi oleh siapa pun sampai sekarang ini.

Ketika Rolling Stones kehilangan gitarisnya, Brian Jones, Clapton sempat ditawar bergabung oleh Mick Jagger. "Mick mengajak ketika saya masih bersama Blind Faith. Dia datang ke studio dan kami berbicara tentang kematian Brian. Dia mengatakan, ’Kami ingin kamu bergabung.’ Sayang sekali saya sedang menikmati diri bersama Blind Faith," kata Clapton.

Bukan cuma Rolling Stones, bahkan The Beatles pun pernah meminta Clapton menggantikan George Harrison. Setiap kali terjadi ketegangan di dalam tubuh The Beatles, John Lennon tidak pernah absen menyebut nama Clapton.

Apalagi, dalam proses pembuatan The Beatles (White Album) tahun 1968, Harrison menyewa Clapton untuk mengisi gitar dalam nomor While My Guitar Gently Weeps. Dan tatkala Harrison ngambek dalam pembuatan Let It Be, Lennon bahkan sudah sempat meminta manajemen The Beatles untuk menghubungi Clapton.

"Lennon selalu menyebut nama saya, seolah-olah saya adalah satu-satunya gitaris terbaik yang tersedia. Namun, saya bersahabat dengan George. Hampir tak mungkin saya mau menerima tawaran itu," ujar Clapton lagi.

sumber : http://ronnie.blogsome.com

No comments:

 
© Copyright by .  |  Template by Blogspot tutorial