Dan aku hanya mencoba bertahan, mengumpulkan serpihan luka seperti layaknya merangkai puzzle, ada perbedaan yang harus disatukan dengan tepat, hingga akhirnya membentuk gambarmu, aku meraba dalam tabirmu, kutemukan hatimu seluas savana, namun aku terlampau takut untuk menari di sana, menyanyikan elegi dalam ruang kosong yang hanya sejengkal dari nurani, hingga kau bergulir seperti setetes embun, membasuh perih dalam dahagaku yang panjang....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)


No comments:
Post a Comment